Sabtu, 10 Oktober 2009

Dari Sini

Aku adalah kesetiaan di gersangnya pohon jambu di lerai benalu. Telah lenyap perlahan dedaunan hijau beruas kasar. Ranting kecil perlahan patah hanya dengan sekali goyah. maka derap langkah di dahannya lenyap beriring masa. adakah musik - musik bergelayut manja? Ditemani dansa para semut membawa gula? Semerbak aroma bunga putih jambu biji diabaikan lebah dan kupu - kupu. Telah dipilih mereka melati tanpa ulat dalam kungkung berduri kawat. dilintasan yang terpilih bertaut ancaman. ada ketapel anak nakal bersama kerikil. selepas doa maka pergilah mereka mengantar nyawa demi pertemuan melati tanpa ulat, yang telah menghipnotis semut, lebah, dan kupu - kupu. tersisih pula bunga putih jambu biji berpenantian, dalam siksa benalu yang kasat mata.

Kita sudah pahami, dan kita pun mengerti. Namun, mengapa masih enggan singkirkan benalu itu? Bukankah yang lain juga boleh berpengharapan? Dunia ini bukan hanya milik kita saja, kan? Aku paham, kau pun paham. Tapi, kita memang lebih suka diam, sambil pasrah berpenantian, rahasi Tuhan yang mana yang akan dihadirkan kepada raga kokoh kita yang lengah usaha.

Oktober 11, 2009.
11:40 wib